Mahalnya sebuah keyakinan
Keyakinan, ya keyakinan.. suatu yang sering kita dengar. Saya tidak sedang ingin berbicara mengenai keyakinan dalam konteks agama atau biasa disebut iman/kepercayaan terhadap Tuhan atau Allah Subhanahu wata’ala, tapi saya ingin membicarakan atau membahas keyakinan dalam konteks keseharian kita yang tidak biasa. Kenapa tidak biasa, karena konsep keyakinan jika dikaitkan hanya dalam konteks agama semata ternyata mengecilkan makna dan daya dobrak dari keyakinan itu sendiri. Maksud saya begini, di dalam fikiran kita jika kita mendengar kata-kata keyakinan asumsi kita pasti sedang membicarakan atau membahas tentang agama dan urusan spiritual. Bahkan ternyata ada banyak hal yang jika kita ikutkan ‘keyakinan’ di dalamnya bisa memberi dampak yang berbeda.
Saya beri contoh kecil, jika suatu saat anda sedang mendengarkan pembicaraan seseorang yang entah sengaja atau tidak anda sengaja anda dengar di sebuah restoran yang sangat berapi-api, dengan artikulasi yang jelas, dan sangat meyakinkan dari cara ia berbicara, ntah anda mengerti apa yang dikatakannya, atau ntah anda tidak suka dengan suaranya yang keras, tapi satu yang pasti, anda tertarik atau minimal tergelitik untuk mendengarkan atau mencuri-curi dengar apa yang dibicarakan orang tersebut, atau paling tidak anda menangkap aura semangat orang yang berbicara tersebut.
Bandingkan dengan suatu ketika anda mendengarkan orang yang berbicara pelan, dan terdengar berbisik-bisik, tidak berbicara dengan PD dan yakin, walaupun anda sudah mengenalnya bertahun-tahun, anda saya rasa kurang sudi jika harus berlama-lama mendengarkan ia berbicara.
Kenapa hal ini menarik untuk saya tuliskan? Karena kita semua memiliki suatu hasrat atau kebutuhan dasar yang mungkin kita semua sudah tahu, yakni kebutuhan untuk didengarkan., dan selanjutnya karena kita didengarkan kita bisa menyampaikan kebutuhan-kebutuhan kita yang lain, sekaligus karena kita merasa didengarkan, kita juga akan terpenuhi akan kebutuhan untuk dihargai.
Tidak usah jauh-jauh melihat keluar dari diri dan rumah kita. Coba saja tanyakan pada diri kita tentang terpenuhi atau tidak kebutuhan kita tersebut? Apakah kita sering merasa diabaikan? Sering merasa tidak didengar? Sering merasa tidak dihargai? Cobalah resep yang satu ini. Semoga anda bisa keluar dari masalah tersebut, dan bisa menemukan jati diri anda, dan merangkak naik untuk mencapai apa yang harus dan layak anda capai.
Saya bukanlah motivator, saya juga bukan ahli bidang komunikasi dan psikologi. Saya hanya seorang manusia yang belajar dan ingin memperbaiki diri. Apa yang saya alami dan rasakan membuat kemampuan komunikasi saya membaik, maka walaupun belum sampai ke tingkat ahli komunikasi tetapi saya ingin berbagi minimal melalui tulisan.
Cobalah amati hal-hal yang sederhana dalam kita berkomunikasi. Yang menjadi mencolok dan memberikan perbedaan bukanlah apa yang akan kita sampaikan, meskipun tujuan adalah inti segala amal, tetapi cara menyampaikan itulah yang menjadi penentu apakah kita didengarkan atau diacuhkan. Ya, yakin, kuncinya ada di kata ‘yakin’. Koq bisa? Bisa dong.. Coba amati diri anda sendiri, cobalah katakan pada orang yang baru anda temui, Hai apa kabar? Senang bertemu dengan anda.. atau Halo, maaf boleh saya bertanya? Tapi lakukan dengan penuh keyakinan, keyakinan dan keyakinan. Lalu bandingkan dengan perkataan anda yang sama, tapi anda tidak yakin. Apa yang membuat anda tidak yakin.. jawabannya adalah karena banyak jawaban seandainya yang keluar dari fikiran kita. Kira-kira begini yang muncul di fikiran kita? Seandainya lawan bicara kita tidak membalas, seandainya dia cuek saja dengan pertanyaan kita, atau malah mengejek, atau seandainya.. seandainya dan banyak seandainya..
Stop, mulai saat ini, hilangkan semua fikiran itu, yang ada sekarang difikiran anda hanyalah “yakin.. yakin dan yakin..
Yakin tentang apa.. yakin bahwa anda bisa? Yakin bahwa mereka akan mendengar? Yakin tentang semua kebaikan yang akan anda sampaikan? Walau sekecil atau seremeh apapun mungkin isi yang anda sampaikan , atau setidak menariknya yang anda sampaikan? Yang penting anda harus yakin.
Karena yakin adalah pertama dan segalanya, isi yang menarik dan cara penyampaian yang bagus itu baru berikutnya. Yang penting anda yakin dulu.
Mulai sekarang mulailah meyakini diri anda sendiri, kemampuan anda sendiri, dahsyatnya yang anda miliki dalam diri, dan mulailah mengekplorasi segala kemampuan dalam alam akal fikiran kita. Karena kuncinya hanyalah keyakinan untuk menemukan kebenaran dan kebaikan dalam diri dan kehidupan. Hidup hanya satu kali jangan sia-siakan dengan hidup yang tidak punya keyakinan.
Jadi apapun diri anda.. Jadilah dengan Yakin.